Senin, 19 Januari 2009

Meningkatkan Mutu Pendidikan dengan Program Berkualitas

Ditulis oleh Aliefien
Wednesday, 26 November 2008

Penekanan komitmen pendidikan akan medatangkan hasil positif apalagi jika dilakukan sejak usia dini.

Menurut Dr.Ir.Dwi Hastuti, Msc dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor pada Semiloka Nasional Pendidikan Anak Usia Dini di Bogor 26 November, pendidikan anak usia dini (PAUD) harus berkualitas yang diwujudkan dalam pembentukan program yang berkualitas pula.

Program pendidikan anak usia dini yang berkualitas itu tidak hanya menguntungkan bagi anak tetapi akan menguntungkan pula kepada seluruh anak secara universal.

Dwi Hastuti menambahkan dari hasil analisis cost-benefit memperlihatkan bahwa investasi yang lebih baik para program pendidikan anak usia dini akan memperbaiki dan meningkatkan struktur serta proses belajar yang lebih baik.

Program yang baik itu bisa berupa pelatihan guru, pendidikan dan pembayaran memadai. Juga bisa dilakukan melalui pendekatan komprehensif, pelayanan intensif serta rasio guru murid ideal dan pemanfaatan program keluarga.

Dwi Hastuti mencontohkan di negara seperti Amerika Serikat telah menerapkan pendidikan yang patut dan menyenangkan untuk guru dan administrasi. Mereka itu harus membuat keputusan apa yang akan diajarkan pada anak, kapan, dan bagaimana menilai hasil belajar.

Karenanya pengembangan kurikulum bagi anak usia dini di Amerika memperhatikan aspek pengetahuan tumbuh kembang anak, karakteristik individu setiap anak, pengetahuan dasar berbagai disiplin ilmu, nilai dan budaya bangsa, keinginan orangtua murid dan pengetahuan tentang kompetensi yang diharapkan masyarakat.

Di Indonesia menurut Dwi Hastuti secara konseptual kurikulum program pendidikan anak usia dini sudah ideal.

Tetapi kalau dilihat dari praktek penyelenggaraannya, maka masing lembaga bervariasi kurikulumnya. Dan masih banyak seperti Taman Pendidikan Al'Quran, Tempat Penitipan Anak atau TK, Kelopok PAUD yang lebih menekankan pada penyiapan anak masuk sekolah ke jenjang berikutnya.

Lembaga PAUD tersebut lanjut Dwi kurang memenuhi kebutuhan dan minat anak sehingga terlalu formal dan tidak memenuhi kaidah pembelajaran yang menyenangkan, proses kreatif dan inovatif.

Umumnya kendalanya adalah kualitan pendidikan dan ketrampilan guru, lemahnya keinginan untuk menerapkan pendidikan yang patut dan menyenangkan serta dukungan sarana prasarana yang kurang.

Oleh karena itu menurut Dwi Hastuti masih ada kekurangan pada program pendidikan anak usia dini di Indonesia yang perlu diperbaiki.

Ini masalah kualitas guru. Kualitas guru dari pendidikan diploma satu tahun atau kurang dari itu masih belum memadai bagi peningkatan mutu pendidikan. Apalagi kalau guru penyelenggara pendidikan anak usia dini itu tidak mendapatkan training.(*)


http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id

Tidak ada komentar: